BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Mual
dan muntah merupakan gejala yang wajar dan sering timbul pada kehamilan
trimester I (pertama). Mual biasanya
terjadi pada pagi hari ( morning sickness
), tetapi dapat pula timbul seriap saat dan malam hari. Gejala – gejala ini
kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan
berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60 – 80
% primigravida dan 40 – 60 % multigravida. Perasaan mual ini disebabkan oleh
karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG ( Human Chorionic
Gonadotropin ) dalam serum. (Prawirohardjo S, 2007)
Setelah
World Health Organisation (WHO) melakukan penelitian diseluruh
dunia, terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa per tahun dan kematian bayi
khususnya neonatus sebesar 10.000.000 jiwa per tahun. Kematian maternal dan
bayi tersebut terjadi terutama di Negara berkembang sebesar 99%. (Supari F, 2006). Diakses tanggal 21 Juli 2010.
Menurut
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010, angka kematian ibu
masih terbilang tinggi, yakni 228 per 100.000 kelahiran hidup. Ibu meninggal
terutama terjadi pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Sesuai tujuan
pembangunan milenium (MDG), angka kematian ibu (AKI) pada 2015 ditargetkan
turun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. (Irianto T, 2011). Diakses tanggal 7 Juli 2011.
Dari
data yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2011
angka kematian ibu sejumlah 166 orang dan penyebab terbanyak perdarahan 55
orang (47,4%), hipertensi dalam kehamilan 25 orang (21,5%), infeksi 2 orang
(1,7%), abortus 3 orang (2,5%), dan penyebab lainnya 31 orang (26,7%). Salah
satu penyebab lain adalah hiperemesis gravidarum. (Profil Dinas Kesehatan, 2011)
Berdasarkan data yang diperoleh dari Medical
Record RSUD Syekh Yusuf Gowa, jumlah ibu
hamil yang memeriksakan kehamilannya pada tahun 2011 sebanyak 720 orang dan penderita hiperemesis gravidarum yang dirawat
selama bulan januari sampai desember 2011 sebanyak 35 orang (4,86%) sedangkan
pada tahun 2012 jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya sebanyak 352
orang dan penderita hiperemesis gravidarum yang dirawat selama bulan Januari
sampai mei 2012 sebanyak 30 orang (8,52%). Dengan demikian, tidak terjadi peningkatan ibu hamil yang mengalami
hiperemesis gravidarum di RSUD Syekh Yusuf Gowa.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa jika
tidak mendapatkan penanganan yang baik keadaan dapat menjadi lebih buruk dan
dapat mengancam kehidupan ibu dan janin. Berdasarkan fenomena diatas penulis
merasa termotivasi untuk menulusuri lebih lanjut melalui Karya Tulis Ilmiah
dengan judul “Asuhan Kebidanan Ny “ F ” Kehamilan 8 minggu 2 hari dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat II
di RSUD yekh Yusuf Gowa tanggal 28 – 30
Agustus 2012.
Untuk mendapatkan artikel/KTI lengkap kami silahkan lihat/klik di FORMULIR PEMESANAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar