Rabu, 26 Desember 2012

MAKALAH EPIDEMIOLOGI TB PARU


BAB  I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Penyakit TB  paru merupakan  penyakit  menular  langsung  yang  disebabkan oleh  bakteri Mycobacterium  tuberculosis  dan  merupakan  penyakit  infeksi  kronis menular yang menjadi masalah kesehatan dan perhatian dunia. Diperkirakan sepertiga penduduk  dunia  telah  terinfeksi  oleh  bakteri  ini sehingga merupakan  salah  satu  masalah  dunia.
Laporan  TBC  dunia  oleh  WHO  tahun  2006,  pernah menempatkan  Indonesia sebagai  penyumbang  terbesar  nomor  tiga  di  dunia  setelah  India  dan  Cina  dengan jumlah  kasus  baru  sekitar  539.000  jiwa  dengan  jumlah  101.000  jiwa  per  tahun. Sedangkan pada tahun 2009 Indonesia menduduki peringkat ke lima di dunia setelah India,  Cina,  South  Afrika  dan  Nigeria  dengan  jumlah  prevalensi  285/100.000 penduduk,  dan  angka  kematian  telah  turun  menjadi  27/100.000  penduduk (Kemenkes,  2011  &  Nizar,  2010).  Sepertiga  dari  jumlah  tersebut  terdapat  di  sekitar
Puskesmas, pelayanan rumah sakit/klinik pemerintah dan swasta, praktik  swasta dan sisanya belum terjangkau unit pelayanan kesehatan (Depkes, 2010).
B.RUMUSAN MASALAH
1.    Apa defenisi dari TB Paru ?
2.    Apa penyebab terjadinya TB Paru ?
3.    Bagaimana  patofisiologi TB Paru ?
4.    Bagaimana epidemiologi TB Paru berdasarkan PPT ?
5.    Bagaimana penanganan TB Paru ?
C.TUJUAN
 Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui tentang defenisi,penyebab,gejala,patofisiologi,epidemiologi dan cara penanganan TB Paru yang terjadi di lingkungan masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN
A.DEFINISI
          TB Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis), Sebagain besar kuman menyerang paru tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain.(Dep Kes,2003)
Tuberculosis (TB) Merupakan suatu penyakit pada saluran pernafasan yang disebabkan karena adanya infeksi pulmonary oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis.TB Dikategorikan sebagai penyakit menular karna dapat menyebabkan kerusakan yang progresif pada jaringan paru-paru atatau bahkan kematian jika penyakit ini tidak di obati.

B.ETIOLOGI

Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Bakteri Mikobakterium tuberkulosa dapat menular  lewat percikan dahak yang keluar saat batuk, bersin atau berbicara karena penularannya  melalui udara yang terhirup saat bernapas (Rachmawati,  2007).  Diperkirakan,  satu  orang  menderita  TB  paru  BTA  positif  yang tidak diobati akan menulari 10-15 orang setiap tahunnya (Aditama, 2006). 

C. GEJALA KLINIS
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.
1. Gejala sistemik/umum
a.    Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
  1. Penurunan nafsu makan dan berat badan.
  2. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu atau lebih (dapat disertai dengan darah).
  3. Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
2. Gejala khusus
a.    Bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
  1. Jika ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
Gejala-gejala tersebut di jumpai pula pada penyakit paru selain TB Paru,Oleh karena itu setiap orang yang dating ke unit pelayanan kesehatan dengan gejala tersebut diatas ,harus di anggap sebagai seoarng “suspek TB Paru” atau tersangka penderita TB Paru,dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopis.
D.PATOFISIOLOGI
            Sumber penularan TB Paru adalah penderita TB BTA positif,Pada waktu batuk/bersin,penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk dropler (percikan dahak).
1.  Infeksi primer
Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TB Paru .Droplet yang terhirup ukurannya sangat kecil ,sehingga dapat melewati mukoliser bronkus,dan terus berjalan hingga sampai alveolus kemudian akan menetap.Infeksi di mulai saat kumanTBParu berhasil berkembangbiak dengn cara membelah diri di paru,yang mengakibatkan peradangan pada paru,dan ini di sebut komplek primer.
           Waktu terjadinya infeksi sampai pembentukan komplek primer adalah sekitar 4-6 minggu,kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman yang masuk dan besranya respon daya tahan(Imunitas seluler).Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan kuman TB Paru.Meskipun demikian ada beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persisten atau dormant(tidur),kadang-kadang daya tahan tubuh tidak mampu menghentikan perkembangan kuman,akibatnya dalam beberapa bulan yang bersangkutan akan menjadi penderita TB Paru.Masa Inkubasi,yaitu waktu yang diperlukan mulai terinfeksi sampai menjadi sakit diperkirakan sekitar 6 bulan .
2.    Infeksi pasca primer
TB paru pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misanya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi buruk,Ciri khas dari TB Paru pasca primer adalah kerusakan paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau efusipleura.Tanpa pengobatan setelah 5 tahun ,50 % dari penderita TB Paru akan meninggal , 25 % akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh tinggi dan 25 % sebagai kasus kronik yang tetap menular.
E. EPIDEMIOLOGI
1.  Person / Orang
a.    Umur
TB Paru Menyerang siapa saja Tua,Muda baahkan anak-anak, Sebagian besar penderita TB Paru di Negara berkembang berumur  dibawah 50 tahun.Data WHO menunjukkan bahwa kasus TB di Negara berkembang banyak terdapat pada umur produktif 15-29 tahun,Sejalan dengan penelitian Rizkiyani (2008) yang menunjukkan jumlah penderita baru TB Paru positif 87,6% berasal dari usia produktif (15-54 tahun) sedangkan 12,4 % terjadi pada usia lanjut (≤ 55 tahun).

b.    Jenis Kelamin
Penyakit TB Paru menyerang orang dewasa dan anak-anak,laki-laki dan perempuan.TB Menyerang sebagian besar wanita pada usia produktif.Serupa dengan WHO yang menunjukkan lebih dari 900 juta wanita di seluruh dunia tertular oleh kuman TB dan satu juta di antaranya meninggal setiap tahun.
c.    Status Gizi
Status nutrisi merupakan salah satu factor yang menetukan fungsi seluruh system tubuh termasuk system imun.Sistem kekebalan dibutuhkan manusia untuk memproteksi tubuh terutama mencegah terjadinya infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme .
Bila daya tahan tubuh sedang rendah,kuman TB Mudah masuk ke dalam tubuh.kuman ini akan berkumpul dalam paru-paru kemudian berkembang biak,Tapi orang yang terinfeksi Kuman TB Paru belum tentu menderita TB paru,Tergantung daya tahan tubuh.bila daya tahan tubuh kuat maka kuman akan terus tertidur di dalam tubuh (dormant)dan tidak berkembang menjadi penyakt namun apabila daya tahan tubuh lemah makan kuman TB akan berkembang menjadi penyakit.penyakit TB Lebih dominan terjadi pada masyarakat yang status gizi rendah karna system imun yang lemah sehingga memudahkan kuman TB Masuk dan berkembang biak.
d.    Tingkah Laku
Faktor  perilaku  juga  berpengaruh  pada  kesembuhan  dan  bagaimana  mencegah  untuk  tidak terinfeksi dan tidak menyebarkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Dimulai dari  perilaku  hidup  sehat  dengan  tidak  meludah  sembarangan,  menutup  mulut
menggunakan  sapu  tangan  atau  tissue  apabila  batuk  atau  bersin  sebagai  upaya pencegahan  dini  penyakit  TB  paru.  Sebagaimana  hasil  penelitian  Putra  (2011), mengatakan bahwa perilaku mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kejadian
penyakit TB paru yang lebih banyak di derita oleh mereka yang tidak bisa berprilaku sehat.

       2.    Place / tempat
a.    Lingkungan
TB paru merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan yang di tularkan melalui udara.Keadaan berbagai lingkungan yang dapat mempengaruhi penyebaran TBC salah satunya adalah lingkungan yang kumuh,kotor .Penderita TB Paru lebih banyak terdapat pada masyarakat yang menetap pada lingkungan yang kumuh dan kotor.
b.    Kondisi Sosial Ekonomi
Sebagai Penderita TB Paru adalah dari kalangan Miskin.Data WHO yang menyatakan bahwa angka kematian akibat TB sebagai besar berada di Negara berkembang yang relative miskin

c.    Wilayah
resiko mendapatkan infeksi dan berkembangnya klinis penyakit TB Paru bergantung pada keberadaan infeksi dalam masyarakat misalnya Imigran dari daerah prevalensi tinggi TB, Ras yang beresiko tinggi dan kelompok etnis minorias(misal Afrika,Amerika,Amerika Indian,Asli Alaska,Asia,Kepulauan Pasifik dan Hispanik)

        3.    Time / Waktu
Penyakit TB Paru dapat menyerang siapa saja,dimana saja dan Kapan saja tanpa mengenal waktu,Apabila Kuman telah masuk ke dalam tubuh maka pada saat itu kuman akan berkembang biak dan  berpotensi untuk terjadinya penyakit TB Paru.
F. PENANGANAN
      1.    Pencegahan
a.    Mengurangi kontak dengan penderita penyakit TB Paru aktif
b.    Menjaga standar hidup yang baik dengan makanan bergizi,limgkungan yang sehat dan rajin berolahraga
c.    Pemberian Vaksin BCG (Untuk mencegah kasus TBC yang lebih berat ) Vaksin ini secara rutin diberikan pada semua balita.
      2.    Pengobatan
Pengobatan TB di berikan dalam 2 tahap yaitu :
a.    Tahap awal (intensif) selama 2-3 bulan
Pada tahap intensif pasien mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat.Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat ,biasanya pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu.Sebagian besar pasien TB BTA Positif menjadi BTA negative (konvensi).
b.    Tahap Lanjutan selama 4-7 bulan
Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit yang diminum 3X seminggu,namun dalam jangka waktu yang lama.Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.
Banyak kombinasi obat anti TB (OAT) yang biasa dipakai, demikian juga masa pengobatannya Minimal 6 bulan.Kemasan OAT :
a.    Obat tunggal,Obat disajikan secara terpisah, masing-masing INH, Rifampisin, PirazinamiddanEtambutol.
b.    Obat kombinasi dosis tetap (Fixed Dose Combination –FDC), Kombinasi dosis tetap ini terdiri dari3 atau4 obat dalam satu tablet.

BAB III
PENUTUP
          A.   KESIMPULAN
TB Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis), Sebagain besar kuman menyerang paru tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain. Dengan gejala Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul,Penurunan nafsu makan dan berat badan,Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu atau lebih (dapat disertai dengan darah).sesak dan keluhan sakit dada.
Jika tidak di obati dengan segera penderita TB Paru akan meninggal , atau akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh tinggi atau dengan kasus kronik yang tetap menular.

       B.   SARAN
Setelah membaca makalah ini penulis menyarankan agar pembaca dapat memahami tentang gejala,penyebab serta penularan penyakit TB Paru sehingga dapat mencegah terjadinya penularan penyakit TB Paru serta dapat membantu memanimalisir jumlah penderita TB Paru di Indonesi.



DAFTAR PUSTAKA
Ai Yeyeh Rukiyah,Lia Yulianti,2010,Asuhan Kebidanan 4 (Patologi), CV.Trans Info Media Jakarta .
Nugraheny,Esti. 2010. Asuhan Kebidanan Patologi,Pustaka Rihama,Yogyakarta.
Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Di Indonesia,   Perhimpunan Dokter Paru Indonesia 2011
Pdf Created With Pdffactory Pro Trial Version Www.Pdffactory.Com

Tidak ada komentar: