BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setelah persalinan wanita akan mengalami masa
puerperium, untuk dapat mengembalikan alat genitalia interna kedalam keadaan
normal, dengan tenggang waktu sekitar 42 hari atau enam minggu atau satu bulan
tujuh hari.(Ilmui kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana,
Manuaba, hal 195).
Masa nifas akan menyebabkan terjadinya perubahan – perubahan
pada organ reproduksi. Begitupun halnya dengan kondisi kejiwaan ( psikologis )
ibu, juga mengalami perubahan. Dari yang semula belum memiliki anak, kemudian lahirlah
seorang bayi mungil nan lucu yang kini mendampingi ibu. Menjadi orangtua
merupakan suatu krisis tersendiri dan ibu harus mampu melewati masa transisi.
Secara psikologi, seorang ibu akan mengalami gejala – gejala psikiatrik setelah
melahirkan.
Masa nifas atau puerperium dimulai setelah
kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira selama 6 minggu. Pada
masa ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis,yaitu:
1.
Perubahan fisik
2.
Involusi uterus dan pengeluaran
lochia
3.
Laktasi/pengeluaran ASI
4.
Perubahan psiikis
Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna
maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan seblum
hamil. Perubahan-perubahan alat-alat genital ini dalam keseluruhannya disebit
involusi.(Ilmu Kebidanan, Sarwono, hal.237).
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari masa nifas ?
2.
Apa saja klasifikasi pada masa
nifas ?
3.
Bagaimana perubahan psikologis
pada masa nifas ?
4.
Apa gangguan psikologis masa
nifas ?
5.
Sebutkan kunjungan pada masa
nifas ?
6.
Bagaimana peran dan tanggungjawab
bidan pada masa nifas?
C.
Tujuan
Agar kita mengetahui cara memberi asuhan kebidanan
pada ibu post partum dengan tepat dan benar sehingga tidak terjadi komplikasi,
yang dapat mengakibatkan kematian pada ibu.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Nifas adalah masa dimulai setelah
kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula
sebelum hamil, yang berlangsung selama 6-40 hari. Lamanya masa nifas ini yaitu
± 6 – 8 minggu (Mochtar, 1998).
Masa nifas dimulai setelah
kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul
Bari,2000:122).
Masa nifas merupakan masa selama
persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya
pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal.
(F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281)
B. Klasifikasi
Nifas dapat dibagi kedalam 3 periode :
1. Puerperium
dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan –
jalan.
2. Puerperium
intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat – alat genetalia yang lamanya 6 – 8
minggu.
3. Remote
puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih kembali dan sehat sempurnah
baik selama hamil atau sempurna berminggu – minggu, berbulan – bulan atau
tahunan.
C. Perubahan Psikologis Dalam Masa
Nifas
Dalam
menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sebagai
berikut :
1. Fase taking in
Merupakan periode ketergantungan
yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada
saat itu
fokus perhatian ibu terutama pada
dirinya sendiri. Pengalaman selama proses persalinan sering berulang
diceritakannya. Hal ini membuat cenderung ibu menjadi pasif terhadap
lingkungannya.
2. Fase taking hold
Periode yang berlangsung antara 3-10
hari setelah melahirkan. Pada fase ini ibu merasa khawatir akan
ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Pada fase ini
ibu memerlukan dukungan karena saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk
menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga timbul
percaya diri.
3. Fase letting go
fase menerima tanggung jawab akan
peran barunya yang verlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah dapat
menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya sudah meningkat. Ada kalanya, ibu
mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya keadaan ini disebut baby
blues.
D. Gangguan Psikologis Masa Nifas
1. Post Partum Blues
Merupakan
kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara
waktu yakni sekitar dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi atau Gangguan
efek ringan ( gelisah, cemas, lelah ) yang sering tampak dalam minggu pertama
setelah persalinan.
1) Faktyor Penyebab
a. Faktor Hormonal, Berupa perubahan
kadar estrogen, progesteron, prolaktin,dan estriol yang yang terlalu rendah.
b. Faktor Usia.
c. Pengalam dalam pross kehamilan dan
persalinan.
d. Adanya perasaan belum siap
menghadapi lahirnya bayi.
e. Latar belakang psikososial wanita
yang bersangkutan, seperti tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan
yang tidak diinginkakan, riwayat gangguan kejiwaan sebelumnya, sosial ekonomi,
serta keadekuatan dukungan sosial lingkungannya.
2) Gejala
Reaksi depresi/sedih, menagis, mudah
tersinggun atau iritabilitas, cemas, labil perasaan, cendrung menyalahkan diri
sendiri,gangguan tidur dan gangguan nafsu makan.
3) Pencegahan
a. beristirahat ketika bayi tidur
b. Berolah raga ringan, ikhlas dan
tulus dengan peran baru sebagai ibu
c. tidak perfeksionis dalam hal
mengurusi bayi
d. bicarakan rasa cemas dan
komunikasikanbersikap fleksibel dan bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru
4) Penanganan
a. Dengan cara pendekatan komunikasi
terapeutik.
b. Dengan dukungan keluarga dalam
mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan masa nifas cara
peningkatan support
c. meningkatkan support mental atau dukungan
keluarga dalam mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan masa
nifas.
2. Depresi
Post partum
Depresi
berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari.
1)
Faktor Penyebab
a. Faktor konstitusional
Gangguan post partum berkaitan dengan riwayat obstetri yang
meliputi riwayat hamil sampai bersalin, serta adanya komplikasi atau tidak dari
kehamilan dan persalinan sebelumnya.
b. Faktor fisik
Terjadi
karena ketidakseimbangan hormonal, Hormon yang terkait dengan terjadinya
depresi post partum adalah prolaktin, steroid dan progesterone.
c. Faktor psikologi
Paralihan
yang cepat dari keadaan “ 2 dalam 1 “, pada akhir kehamilan menjadi dua
individu. Yaitu ibu dan anak yang bergantung pada penyesuaian psikologis
individu.
2) Gejala
a. Kelelahan
dan perubahan mood
b. Gangguan
nafsu makan dan gangguan tidur
c. Tidak mau
berhubungan dengan orang lain
d. Tidak
mencintai bayinya dan ingin menyakiti bayinya atau dirinya sendiri.
3) Penanganan
Untuk
mencegah terjadinya depresi post partum sebagai anggota keluarga harus
memberikan dukungan emosional kepada ibu dan jangan mengabaikan ibu bila
terlihat sedang sedih, dan sarankan pada
ibu untuk:
a. beristirahat dengan baik
b. berolahraga yang ringan
c. berbagi cerita dengan orang lain
d. bersikap fleksible
e. bergabung dengan orang-oarang baru
f. sarankan untuk berkonsultasi dengan
tenaga medis
E. Kunjungan Masa Nifas
Kunjungan
masa nifas terdiri dari :
1. Kunjungan
I (6- 8 jam setelah persalinan)
Tujuannya :
a. Mencegah
perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
b. Mendeteksi
dan merawat penyebab lain perdarahan, merujuk bila perdarahan berlanjut
c. Memberikan
konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan
masa nifas karena atonia uteri
d. Pemberian
ASI awal.
e. Melakukan
hubungan antara ibu dan bayi.
f. Menjaga
bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi
2. Kunjungan
II (6 hari setelah persalinan)
Tujuannya:
a. Memastikan
involusi uterus berjalan normal : uterus berkontraksi, fundus dibawah
umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.
b. Menilai
adanya tanda–tanda demam infeksi atau perdarahan abnormal.
c. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, minuman
dan istirahat
d. Memastikan
ibu menyusui dengan dan memperhatikan tanda – tanda penyakit.
e. Memberikan
konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap
hangat dan merawat bayi sehari– hari.
3. Kunjungan
III (2 minggu setelah persalinan)
Tujuannya :
a. Mengevaluasi perjalanan postpartum,
kesejahteraan ibu dan bayi
b. Mengevaluasi kemajuan psikologis ibu
terhadap peran baru dan pengalaman persalinan
c. Eratkan hubungan saling percaya dan
konseling sesuai kebutuhan
4. Kunjungan
IV (6 minggu setelah persalinan)
Tujuannya
a. Menanyakan
ibu tentang penyakit – penyakit yang dialami
b. Memberikan
konseling untuk KB secara dini (Mochtar, 1998)
F. Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Masa Nifas
Bidan memiliki peranan yang sangat
penting dalam pemberian asuhan post partum. Adapun peran dan tanggung jawab
bidan dalam masa nifas antara lain:
1.
Memberikan dukungan
secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk
mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas
2.
Sebagai promotor
hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
3.
Mendorong ibu untuk
menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.
4.
Membuat kebijakan
perencanaan program kesehatan yang berkaitan dengan ibu dan anak dan mampu
melakukan kegiatan administrasi
5.
Mendeteksi komplikasi
dan perlunya rujukan
6.
Memberikan informasi
dan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan,
mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan
kebersihan yang aman
7.
Melakukan manajemen
asuhan kebidanan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana
tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah
komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama priode nifas.
8.
Memberikan asuhan kebidanan secara
professional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa nifas merupakan masa selama
persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya
pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal.
Gangguan
psikologi post partum diantaranya depresi post parum, post partum blues, dan
post partum psikosa.
Post Partum
Blues (PBB) sering juga disebut sebagai maternity blues atau baby blues
dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan efek ringan yang sering tampak dalam
minggu pertama setelahh persalinan.
Depresi post
partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan
berlangsung selama 30 hari.Post partum psikosa dalah depresi yang terjadi pada
minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan.
B. Saran
Tenaga kesehatan terutama bidan diharapkan dapat mengetahui
dan mengerti tentang asuhan pada ibu nifas sehingga dapat memberikan pelayanan
seoptimal mungkin pada setiap ibu post partum agar keadaan ibu dan janin tetap
baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://vitachuaby.blogspot.com/2011/02/makalah-nifas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar