Selasa, 24 Desember 2013

Makalah Epidemiologi "Malaria"

BAB I
PENDAHULUAN
      A.   Latar Belakang
Malaria termasuk penyakit yang ikut bertanggung-jawab terhadap tingginya angka kematian di banyak negara dunia. Diperkirakan, sekitar 1,5-2,7 juta jiwa melayang setiap tahunnya akibat penyakit ini. Walau sejak 1950 malaria telah berhasil dibasmi di hampir seluruh benua Eropa, Amerika Tengah dan Selatan, tapi di beberapa bagian benua Afrika dan Asia Tenggara, penyakit ini masih menjadi masalah besar. Sekitar seratus juta kasus penyakit malaria terjadi setiap tahunnya, satu persen diantaranya berakibat fatal. Seperti kebanyakan penyakit tropis lainnya, malaria merupakan penyebab utama kematian di negara berkembang. Penyebaran malaria juga cukup luas di banyak negara, termasuk Indonesia.
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga 1995, diperkirakan 15 juta penduduk Indonesia menderita malaria, 30 ribu di antaranya meninggal dunia. Morbiditas (angka kesakitan) malaria sejak tiga tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Di Jawa dan Bali terjadi peningkatan: dari 18 kasus per 100 ribu penduduk (1998) menjadi 48 kasus per 100 ribu penduduk (2000). Peningkatan terjadi terutama di Jawa Tengah (Purworejo dan Banyumas) dan Yogyakarta (Kulon Progo). Di luar Jawa dan Bali, peningkatan terjadi dari 1.750 kasus per 100 ribu penduduk (1998) menjadi 2.800 kasus per 100ribu penduduk (2000): tertinggi di NTT, yaitu 16.290 kasus per 100 ribu penduduk.

     B.   Rumusan Masalah
1.    Apakah yang dimaksud dengan penyakit malaria ?
2.    Apakah etiologi penyakit malaria ?
3.    Seperti  apa gejala klinis penyakit malaria ?
4.    Bagaimana patofisiologi penyakit malaria ?
5.    Bagaimana epidemiologi penyakit malaria ?
6.    Bagaimana penanganan penyakit malaria ?
       C.   Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing, selain itu penulisan makalah ini juga bertujuan untuk membuka wawasan dan cara berpikir kita agar dapat memahami berapa pentingnya menjaga kesehatan.



BAB II
PEMBAHASAN
      A.   Pengertian Malaria
Penyakit malaria adalah salah satu dari jenis penyakit menular dan disebabkan oleh parasit dari genus plasmodium yang termasuk golongan protozoa melalui perantaraan tusukan ( gigitan) nyamuk Anopheles spp.
      B.   Etiologi
Agent penyakit malaria adalah genus plasmodia, family plasmodiidae, dan order Coccidiidae. Ada empat jenis parasit malaria, yaitu:
a.    Plasmodium falciparum
Menyebabkan malaria falciparum atau malaria tertiana yang maligna (ganas) atau dikenal dengan nama lain sebagai malaria tropika yang menyebabkan demam setiap hari.
b.    Plasmodium vivax 
Menyebabkan malaria vivax atau disebut juga malaria tertiana benigna (jinak).
c.    Plasmodium malariae 
Menyebabkan malaria kuartana atau malaria malariae.  
d.    Plasmodium ovale 
Jenis ini jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di Afrika dan Pasifik Barat, menyebabkan malaria ovale.

      C.   Gejala Klinis
Secara klinis, gejala dari penyakit malaria terdiri atas beberapa serangan demam dengan interval tertentu yang diselingi oleh suatu periode dimana penderita bebas sama sekali dari demam. Gejala klinis malaria antara lain sebagai berikut :
1.    Badan terasa lemas dan pucat karena kekurangan darah dan berkeringat
2.    Nafsu makan menurun
3.     Mual-mual kadang-kadang diikuti muntah
4.    Sakit kepala yang berat, terus menerus, khususnya pada infeksi dengan plasmodium Falciparum
5.    Dalam keadaan menahun (kronis) gejala diatas, disertai pembesaran limpa
6.    Malaria berat, seperti gejala diatas disertai kejang-kejang dan penurunan kesadaran
7.    Pada anak, makin muda usia makin tidak jelas gejala klinisnya tetapi yang menonjol adalah mencret (diare) dan pusat karena kekurangan darah (anemia) serta adanya riwayat kunjungan ke atau berasal dari daerah malaria.
            Malaria menunjukkan gejala-gejala yang khas, yaitu:
1.    Demam berulang yang terdiri dari tiga stadium: stadium dingin, stadium demam, dan stadium berkeringat
2.    Splenomegali (pembengkakan limpa)
3.    Anemi yang disertai malaise
4.    Patofisiologi
Gejala-gejala yang disebutkan diatas tidak selalu sama pada setiap penderita, tergantung pada spesies parasit dan umur dari penderita, gejala klinis yang berat biasanya terjadi pada malaria tropika yang disebabkan oleh plasmodium falciparum.
      D.   Patofisiologi
Penyakit malaria seperti yang telah diterangkan di atas bahwa merupakan salah satu jenis penyakit menular. Cara penularan penyakit malaria ini adalah ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria
 ( anopheles ). Bila nyamuk anopheles ini mengigit orang yang sakit malaria maka parasit akan ikut terhisap bersama darah penderita. Dalam tubuh nyamuk, parasit tersebut berkembang biak. Sesudah 7-14 hari apabila nyamuk tersebut mengigit orang sehat, maka parasit tersebut akan di tularkan ke orang tersebut. Di dalam tubuh manusia parasit akan berkembang biak, menyerang sel-sel darah merah. Dalam waktu kurang lebih 12 hari orang tersebut akan terserang penyakit malaria.

      E.   Epidemiologi
1.    Orang
Di Indonesia, malaria merupakan masalah kesehatan yang penting, oleh karena penyakit ini endemik di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di luar Jawa dan Bali. Epidemi malaria seringkali dilaporkan dari berbagai wilayah dengan angka kematian yang lebih tinggi pada anak-anak di bawah 5 tahun dibanding orang dewasa.
Penelitian Yulius (2007) dengan desain case series di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau tahun 2005-2006 terdapat 384 penderita malaria, 243 orang (63,3%) laki-laki dan 141 orang (36,7%) perempuan, kelompok umur 5-14 tahun 23 orang (6%), 15-44 tahun 326 orang (84,9%), dan >45 tahun 35 orang (9,1%).20 Penelitian Yoga dalam Sarumpaet dan Tarigan (2006) tahun 1999 di Kabupaten Jepara Jawa Tengah, diperoleh bahwa dari 145 kasus malaria yang diteliti, 44% berasal dari pekerjaan petani serta tidak ditemukan pada PNS/TNI/POLRI.
 Penelitian Sunarsih, dkk tahun 2004-2007 dengan desain kasus kontrol, kasus malaria di wilayah Puskesmas Pangkalbalam Kota Pangkalpinang banyak diderita responden berumur 21-25 tahun (17,6%), umur 36-40 tahun (14,7%). Namun secara keseluruhan fenomena tersebut menunjukkan bahwa penyakit malaria menyerang hampir seluruh kelompok umur, 80 orang mempunyai jenis kelamin laki-laki (58,8%), perempuan 41,2% (56 orang).
2.    Tempat
Batas dari penyebaran malaria adalah 64°LU (Rusia) dan 32°LS (Argentina).Ketinggian yang dimungkinkan adalah 400 meter di bawah permukaan laut (Laut mati dan Kenya) dan 2600 meter di atas permukaan laut (Bolivia).
Penelitian Ahmadi, dkk tahun 2008 di di Desa Lubuk Nipis Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim, terlihat bahwa dari 54 responden, yang positif malaria terdapat 53 (98,1 %) responden yang mempunyai tempat tinggal dengan jarak kurang dari 200 m dari hutan/kebun/semak-semak/sawah dan 1 (1,9 %) responden yang mempunyai tempat tinggal yang berjarak lebih dari 200 m. Digunakan jarak 200 m adalah karena 200 m adalah jarak terbang maksimum nyamuk
3.    Waktu
Menurut data Profil Dinkes Sumut dalam Sarumpaet dan Tarigan (2006), di Propinsi Sumatera Utara terjadi kasus malaria klinis rata-rata 82.405 per tahun (selama tahun 1996-2000). Penyakit malaria sampai saat ini menduduki rangking ke-7 dari 10 penyakit terbesar di Propinsi Sumatera Utara. Berdasarkan data laporan bulanan malaria, kejadian malaria di Kawasan Ekosistem Leuser berdasarkan Annual Malaria Incidence (AMI) terjadi peningkatan malaria, yaitu dari 12,8 ‰ tahun 2003 meningkat menjadi 14,3 ‰ tahun 2004 dan 25,4 ‰ tahun 2005.
             F.    Penanganan
1.    Pencegahan
a.    Menghindari gigitan nyamuk, tidur memakai kelambu, menggunakan obat nyamuk, memakai obat oles anti nyamuk, pasang kawat kasa pada ventilasi, menjauhkan kandang ternak dari rumah, mengurangi berada di luar rumah pada malam hari.
b.    Pengobatan pencegahan, 2 hari sebelum berangkat ke daerah malaria,dengan pemberian obat yaitu minum obat doksisilin 1 x 1 kapsul / hari sampai 2 minggu setelah keluar dari lokasi endemis malaria.
c.    Membersihkan lingkungan, menimbun genangan air, membersihkan lumut, gotong royong membersihkan lingkungan sekitar, mencegahnya dengan kentongan.
d.    Menebarkan pemakan jentik, menekan kepadatan nyamuk dengan menebarkan ikan pemakan jentik. Seperti ikan kepala timah, nila merah, gupi, mujair.
2.    Pengobatan
                  Sejak tahun 1638 malaria telah diatasi dengan getah dari batang pohon cinchona, yang dikenal dengan nama kina, yang sebenarnya beracun dan menekan pertumbuhan protozoa dalam jaringan darah. Pada tahun 1930, ahli obat-obatan jerman berhasil menemukan atabrine (quinacrine hydrocloride) yang pada saat itu lebih efektif daripada quinine dan kadar racunnya lebih rendah,Beberapa jenis obat yang dikenal umum adalah :
a.    Obat standar: klorokuin dan primakuin
b.     Obat alternatif: Kina dan Sp (Sulfadoksin + Pirimetamin)
c.     Obat penunjang: Vitamin B Complex, Vitamin C dan SF (Sulfas Ferrosus)
d.    Obat malaria berat: Kina HCL 25% injeksi (1 ampul 2 cc)
e.     obat standar dan Klorokuin injeksi (1 ampul 2 cc) sebagai obat alternatif.


BAB III
PENUTUP

      A.   Kesimpulan
Penyakit malaria adalah salah satu dari jenis penyakit menular dan disebabkan oleh parasit dari genus plasmodium yang termasuk golongan protozoa melalui perantaraan tusukan ( gigitan) nyamuk Anopheles spp.
Cara penularan penyakit malaria ini adalah ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria ( anopheles ).

      B.   Saran
Disarankan agar pemerintah dapat memperhatikan kondisi rakyat kecil yang sangat rentan terkena penyakit malaria sebelum terjadi kejadian luar biasa (KLB) dan juga diharapkan kepada petugas kesehatan agar selalu memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar dapat mencegah penyakit malaria.


           


Tidak ada komentar: